Sabtu, 18 Mei 2024

Tasyakuran Selikuran - Menyambut Malam Lailatul Qadar

Tasyakuran Selikuran - Menyambut Malam Lailatul Qadar

Miritpetikusan - 12 April 2023

Dalam bahasa Jawa, malem selikur barasal dari kata malem yang artinya malam dan selikur yang berarti dua puluh satu.

Malam selikuran adalah tradisi untuk menyambut malam Lailatul Qadar yang menurut ajaran agama Islam terjadi pada tanggal ganjil di mulai pada malam ke-21 (selikur) Bulan Ramadhan. 

Tradisi ini diperkenalkan oleh Wali Sanga sebagai metode dakwah Islam yang disesuaikan dengan budaya Jawa.

Sebagai desa yang masih melestarikan budaya Jawa, Desa Miritpetikusan juga menggelar tradisi Selikuran di rumah Kades Miritpetikusan yaitu Bapak H. Amad Mafangil, Selasa (11/04/2023). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, serta masyarakat sekitar.

Sebelum acara dimulai, Kepala Desa dan Perangkat Desa Miritpetikusan membawa besek berisi nasi lengkap dengan lauk, buah-buahan, serta makanan ringan. Hal yang unik ada lauk berupa daging ayam yang dijapit dengan bambu, atau biasa disebut "sapitan" kemudian makanan tersebut diletakkan dihalaman rumah.

Makanan ini nantinya dibagikan kepada ibu-ibu dan anak-anak yang datang, setelah dilakukan doa bersama.

Setelah selesai dilanjutkan dengan tasyakuran yg dilakukan oleh kades, perangkat desa, serta bapak-bapak sekitar. Kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip Berita

Statistik Pengunjung