Minggu, 19 Mei 2024

Tradisi Slamatan Syawalan

Tradisi Slamatan Syawalan

Miritpetikusan - 5 Mei 2022

Tradisi slamatan syawalan merupakan tradisi rutin tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Miritpetikusan sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita yang telah menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.

Sebelum melakukan tradisi syawalan ini biasanya masyarakat Desa Miritpetikusan berziarah di makam keluarga dan tokoh agama yang sangat disegani dan juga dihormati. Kemudian dimakam tersebut masyarakat melakukan ritual keagamaan yaitu melakukan doa.

Kemudian dilanjutkan slametan syawalan. Sebelum acara dimulai, masyarakat yang mau melaksanakan slametan membawa tumpeng berisi nasi lengkap dengan lauk pauk, dan jajanan pasar, diletakkan di pesisir pantai Miritpetikusan kemudian melakukan doa bersama atau yang biasa dikenal oleh masyarakat sekitar adalah kepungan dilaut, setelah selesai berdoa tumpeng tadi dibagikan kepada semua yang ikut slametan dan dimakan bersama. Kegiatan ini dilakukan pagi hari. Slamatan syawalan jatuh setelah hari raya idul Fitri, biasanya tanggal 1 atau 2 Syawal.

"Kegiatan slametan syawalan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah diberikan kesehatan, rezeki selama satu tahun terakhir, juga rasa syukur karena telah dipertemukan kembali Dengan bulan Ramadhan. Kegiatan ini juga dimaksudkan agar kedepannya selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan dapat dipertemukan dengan Ramadhan selanjutnya" tutur Pak Nur Ketua Rt:02/01 yang mengikuti slametan.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip Berita

Statistik Pengunjung